Monday, January 01, 2007

TDC

TDC singkatan dari Teu Daek Cicing. Itu sih istilah opung. Waktu opung ke Singapura, lihat Gadia lincaaaahhh banget. Bener-bener nggak bisa diem. Kalau di atas kasur, dia pasti guling-guling, merayap atau merambat. Sebelum mandi dan sesudah mandi, pasti jadi ajang pertarungan mama dan Gadia. Mau dibuka bajunya, tau-tau udah kabur ke ujung kasur. Mama kejar, eh dia melarikan diri lagi ke ujung satunya. Terus aja begitu. Apalagi kalau pakai baju. Bisa lama banget. Padahal mandinya cuma sebentar, persiapan dan pakai bajunya yang lama. Sampai sesudah sakit pun, dia masih tetep aja lincah. Apalagi waktu udah mulai minta dititah. Bener-bener enggak bisa diem. Di kasur guling-guling, di lantai minta dititah ke mana aja Gadia mau. Kalau benda yang ingin dia raih tinggi, mama gendong. Nanti liat benda di bawah, minta diturunin lagi, terus dia „lari“ mengejarnya. Dulu, mama pernah sempat terucap kalau mama cape. Tapi sejak lihat Gadia terbaring lemas di RS, mama langsung nyesal. Habis itu mama justru bersyukur Gadia lincah. Bahkan mama suka lupa kalau Gadia sakit jantung. Saking lincahnya. Dokter Poppy aja berkali-kali berkomentar akan kelincahannya. Tidak terlalu umum memang (agaknya), anak berpenyakit jantung tapi lincah. Di ruang praktiknya, Gadia sering berdiri di pangkuan mama, terus tangannya mengobrak-abrik file bertulis „confidential“ milik dokter di atas meja:). Dokter ahli gizi, dr. Tinuk, juga berkomentar (di dua kunjungan) akan kelincahan Gadia. Katanya, bagus banget anak dengan decompensated heart failure bisa lincah begitu. Kata dokter Poppy, pantesan berat badan nggak naik-naik, karena energinya dipakai untuk main terus (belum lagi untuk kompensasi penyakit jantung dan pencernaannya).
Tak terkatakan, bahagianya orang tua yang punya anak cerdas dan lincah. Pernah istrinya teman papa mengeluh karena anaknya nggak bisa diam sampai ibunya capek, katanya. Mama langsung „sok“ nasehatin. Alhamdulillah, anakku lincah, begitu kata mama.
Mama bayangkan Gadia lagi berlari-lari main di taman surga sekarang…

27 Desember 2006

No comments: