Friday, December 22, 2006

Malamnya

Kata dokter, cuma mama dan papa yang diizinkan tinggal dalam ruangan untuk menunggu Gadia. Mama sempat lihat Gadia bangun tapi terus ditidurkan lagi. Mama nggak kuat rasanya kalau harus menunggu dalam kamar itu. Gadia sudah dipasang banyak alat-alat, ditusuk di mana-mana, dan dari mulutnya dimasukkan selang besar untuk suplai oksigen ke paru-paru. Jam 10 malam, mama merasa lemah, tak berdaya dan tidak sanggup untuk ada di sana. Awalnya mama bersama papa duduk di kursi jauh dari ruang isolasi tempat Gadia. Mama merasa punggung mama sakit dan pegel. Mama nggak begitu ngantuk, tapi rasanya ingin meluruskan punggung sebentar. Mama tinggalin papa menuju wisma yang disewa oleh yangti dan yangkung. Mama tidur tanpa lepas jilbab, lalu terlelap.

20 Desember 2006

No comments: