Friday, December 22, 2006

Menuju rumah


Setelah Gadia dipakaikan kain putih, dibungkus kain panjang yang diberikan Opung Taing waktu akikah Gadia tanggal 4 Maret lalu. Papa yang menggendongnya menuju kamar jenazah. Mama mengurus surat kematian, yangti mengurus administrasi. Pak Mus datang dan papa sambil membopong Gadia, mama dan yangti naik mobil panther. Tante Gustya teman yang pertama mama kasih tau lewat SMS. Tadinya tante Gustya mau datang tapi tidak sempat ketemu. Yang sempat datang Tante Emi dan Om Aji teman papa. Dalam perjalanan, SMS sudah berdatangan dan tak henti-henti baik ke hp mama atau papa. Sampai penuh, dihapus, masih terus berdatangan. Telefon juga datang dari teman-teman mama papa dari dalam maupun luar negeri.

Sampai di rumah, mama lihat mbak Sul dan dibelakangnya berdiri mbak Ike. Mereka sudah histeris dan berlinang air mata. Mama tiba-tiba ingat saat kita serumah menyuap dan memaksa Gadia makan. Mama jadi nangis dan berteriak sambil memeluk mbak Sul erat, “Mbak Sul, Mbak Sul, kita sering maksain Gadia makan, ya, Mbak Sul. Mudah-mudahan dia maafin kita, ya.” Saat itu juga yangti histeris dan meraung-raung. Karena memang yangti yang selama ini paling nafsu kalau memaksa Gadia makan.

Di dalam rumah ternyata sudah penuh dengan tetangga, terutama ibu-ibu pengajian teman yangti. Tak lama teman, sahabat, saudara, tetangga makin banyak yang berdatangan. Buat sahabat semua, terimakasih ya atas perhatian, dukungan dan simpatinya. Jazzakumullah khairan katsiraa.

Mama yang menggendong Gadia saat dimandikan. Kepala dan leher Gadia mama letakkan di lengan kiri mama. Kakinya papa yang pegang. Ibu dari Yayasan Bunga Kamboja yang memandikan.

“Subhanallah walhamdulillah walaa ilaha ilallah wallahu akbar”

Gadia mandi untuk terakhir kali di dunia. Kali ini tanpa “cibang cibung cibang cibung…” atau tanpa “splash splash, you’re making splash, Gadia!”, juga tanpa si Becky.

Saat sudah dipakaikan kafan, Subhanallah, cantiknya dia… Dia bagai bidadari. Semua memujinya. Tak sedikit pula yang menangis melihatnya. Keluarga bergantian mencium pipinya. Mama mencium semuanya: kedua pipinya, kedua matanya, keningnya, bibirnya.

20 Desember 2006

No comments: