Friday, January 05, 2007

Don’t miss me too much

Hari Rabu, 3 Januari. Stop grieving, stop crying. We've got to move on, kata papa. We've got to try moving on… Kembali ke Singapura. Kita semua sudah tahu, pasti akan berat sekali rasanya. Banyak kenangan manis sekaligus sedih di sini. 12.40 pm waktu Singapura. Baru sampai di Terminal 2 mama sudah berkaca-kaca. Ingat waktu antar opung. Gadia pakai baju Super Baby, oleh-oleh papa dari Manila. Kita makan kaya toast di Kopi Tiam. Ingat dia begitu manis dan lucu. Ingat dia sempat bete karena mau mimik tapi cari-cari nursing room nggak ketemu. Akhirnya tak terasa, air mata mama pelan-pelan bergulir ke pipi. Kita bisa, ma, kita bisa, terdengar suara papa. Sampai MRT, mama kembali menangis. Ingat sepulangnya antar opung, Gadia mimik, mama udah cuek aja, tutupin pakai jilbab. Sampai Tanah Merah, lihat Gadia masih semangat mimik, mama nggak turun dan kita balik lagi ke Changi. Mama tahan air mata mama. Mama coba kuatkan diri.

Mama menyeret koper. Ringan rasanya. Biasanya yang berat kan baju dan perlengkapan Gadia. Waktu kita pertama datang sampai overweight. Penuh baju-baju Gadia. Biasanya mama nggak bisa ikut angkat koper, karena mama harus gendong Gadia. Kalau bisa memilih, mama rela ngepak berhari-hari seperti dulu, bawa koper berat, asal Gadia ikut sama kita. Dulu kita datang bertiga, pulang juga bertiga. Kenapa sekarang datang lagi hanya berdua? Astaghfirullahalazhiim. Boleh nggak ya, mama berpikir begitu?

No comments: