Waktu Gadia mulai makan padat di usia 6 bulan, mama paling hanya kasih dua suap air putih sesudah makan. Kadang-kadang malah kalau dia sudah terlanjur bosan dan minta mimik, ya nggak minum air putih sama sekali. Waktu opung datang berkunjung ke Singapura, opung bilang Gadia supaya dikasih air putih. Mama kekeuh nggak mau nurut. Mama takut Gadia kekenyangan air padahal ASI mama kan juga banyak mengandung air dan jauh lebih bergizi. Tapi waktu Gadia berumur 7 bulan, mama ingat mama masak nasi tim saring spesial. Pake kaldu daging, terus brokolinya dipisah. Gadia doyannn banget. Tapi ternyata kuncinya satu sendok nasi tim saring, lalu satu sendok air. Sesudah peristiwa itu, Gadia jadi makin doyan air. Air bisa jadi pancingan supaya Gadia mau makan. Kalau dia sudah mulai menolak makanan, mama akan bilang, “air, air, air!”, lalu Gadia pun membuka mulutnya atau bahkan mulutnya mencari-cari sendok duluan.
Sampai akhir hayatnya, Gadia tetap senang banget kalau dikasih air, baik dari gelas langsung (seperti orang dewasa), dari sippy cup atau spout, dan dari sendok. Bahkan waktu di RS, suster Nita yang memberinya air, langsung dapat senyuman manis.
20 Desember 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment