Pinternya… Kerennya…
Mama dan Opung nih yang paling sering muji-muji Gadia… “Pinternya…” Atau mama yang sering bilang, “Kerennya…” kalau Gadia melakukan hal-hal yang mama anggap memang keren. Contohnya berdiri sendiri. Setelah pegangan sama badan atau rambut mama, terus dia berdiri tegak dan coba pelan-pelan lepasin pegangan. Kalau mama habis bilang “Kerennya” Gadia bakal tersenyum girang plus geer. Atau misalnya saat Gadia dengan usahanya merangkak atau berguling atau cara-cara Gadia lainnya akhirnya berhasil menggapai benda yang dia pengenin.
Udah lama mama umpetin Breathy. Habis Gadia seneng banget megangnya dan sering memasukannya ke mulut. Mama takut juga kalau isinya tumpah dan ketelen. Kan bisa gawat. Eh, suatu hari mama letakkan Breathy di keranjang baju Gad berwarna pink yang letaknya di samping kasur. Dari kasur, Gad udah ancang2. Girang dia, melihat mainan favoritnya tiba2 nongol lagi. Pas dia mendekat ke keranjang, tangannya berusaha menggapai Breathy. Eh, terhalang botol2 Zwitsal yang besar2. Dia sempat tertegun dan nggak lama kemudian dengan segala upaya dia pun membuangi botol2 Zwitsal tersebut keluar keranjang sampai akhirnya dia berhasil mengambil yang dia incer dari tadi: Breathy. Wow, kata mama, pinternya…
Pernah juga dia lagi „baca“ buku Hippos (hadiah dari tante Eci waktu Gadia di RS). Buku itu berupa “squeaky book” yang ada hippo biru timbul yang akan “squeak” kalau dipencet. Tiap halaman ada bolongan sesuai bentuk hippo, jadi tiap buku dibalik halamannya, squeaky hippo akan tetap ada. Saat itu, dia serius banget ngeliatin si hippo biru. Dia balik ke halaman berikutnya, dia tertegun liat si hippo tetep ada. Terus ke halaman selanjutnya, dia menaikkan alisnya melihat si hippo lagi. Terus dia lihat halaman sebelumnya yang ternyata bolong. Seakan gak puas, dia lihat lagi si hippo biru. Mama bilang, “Tuh, Gad, halamannya bolong jadi setiap di balik si hippo selalu ada. Tapi hipponya sih cuman satu sebenernya.” Eh, Gadia tersenyum seolah mengerti. Mama yang takjub.
*Masih kata buku Einstein Never Used Flash Cards, katanya sih nggak baik memuji anak cerdas. Yang betul adalah menghargai setiap usaha yang memang layak diberi pujian. Kalau kita terbiasa bilang anak kita pintar, ini justru membuat si anak nggak tekun dan gampang menyerah kalau suatu saat dia dihadapkan pada persoalan yang sulit. Dia takut dibilang bodoh, maka dia akan “pura-pura” nggak tertarik dan gak mau melanjutkan usaha menyelesaikan persoalan tersebut. Ok… mama belajar nih untuk nggak mengumbar kata pinternya… kerennya…
3 Desember 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment