> Pindah ke Singapura
Sudah cukup lama sebenernya, mama berencana untuk ikut papa tinggal di Singapura selama 5 bulan, yaitu selama papa kerja untuk Asia Term-nya University of St. Gallen di SMU Singapore. Awalnya sudah disepakati antara mama dan bos-bos mama bahwa selama di Singapura mama akan kerja telecommuting dengan Pelangi, LSM tempat mama kerja. Tapi karena mama sakit mual-mual (hyperemesis gravidanum; mama sempet dibawa ke Emergency jam 2 pagi loh saking parahnya) dan setiap mikir kerjaan malah stres dan gak bisa ngapa2in, mama memutuskan untuk ambil unpaid leave. Akhir September 2005, setelah mama agak pulih, mama mulai kerja sebagai visiting researcher di Singapore Institute of International Affairs (SIIA) dengan fokus Regional Cooperation on TransBoundary Pollutant alias Haze. Selama di Singapura, mama kontrol kandungan ke Women Clinic di National University Hospital (NUH) dengan dr. Mahesh Choolani. Orangnya baik dan cepet akrab. Awalnya periksa tiap bulan, sampai 2 minggu sekali. Seru deh… setiap USG foto2 nya selalu mama simpan dan ceritain ke orang-orang. Menurut pemeriksaan USG, due date kelahiran Agadia sudah ditetapkan tanggal (7?) Maret 2006. Wow, itu kan selisih 2 hari dengan ultah mama! Tanggal 8 November 2005, dr. Mahesh memastikan kalau bayi mama berjenis kelamin perempuan! Wuiii alhamdulillah, walaupun kita pasrah dapat anak laki-laki atau perempuan, tapi feeling kita emang udah nyiapin perempuan. Bahkan, mama dan papa udah sreg sama nama perempuan yaitu Agadia Aisha Wicaksono. (Btw, nama Agadia udah disiapin dari jaman mama dan papa pacaran hihihi. Itu gabungan dari nama papa Agung dan mama Maulidia).
4 Desember 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment