Dokter Poppy akhirnya datang, dan saat melihat kita dia bilang, „Masih ada, kok, masih ada. Tadi dokternya telepon saya bilang masih ada.“ Dokter ICU yang mama lupa namanya keluar dan bilang, „Nadinya sudah ditemukan. Tadi memang jantungnya sempat berhenti berdetak. Kami upayakan resusitasi . Yang membuat saya gembira, tadi dia sempat bangun. Tapi kami beri obat tidur lagi untuk mengistirahatkan jantungnya. Sekarang kita hanya bisa berharap mukjizat. Karena memang sulit bagi penderita Cardiomyopathy. Selanjutnya biar dr. Poppy yang akan menjelaskan.“
Mama turun ke bawah ke musholla besar. Mama ambil Qur’an dan mengaji surat Ar-Rahman dan Yaasin. Sambil berlinang air mata, mama terus mohon kekuatan pada Allah SWT. Mama insya Allah sudah pasrah dan menyerahkan segala sesuatu pada-Nya.
Saudara dan teman-teman berdatangan malam itu. SMS juga terus mengalir untuk memberikan dukungan dan doa. Yang datang malam itu: Eyangde Koko dan Eyangde Win, temen-temen kantor om Adi (tante Tasya dan 2 cowok, maaf ya mama Gadia lupa nama kalian), opso, mama Walesa (ujing Chacha), tante Dita, om Ical, om Faridh, om Ade, teman-teman mama Pelangiers dan ex-Pelangiers: pakde Eriell, tante Chris, tante Aina, tante Evy, tante Mamat, tante Rika, tante Melly, om Okky.
20 Desember 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment